Rencana Kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik, pro dan kontra, mulai memasuki uji publik. Semua lapisan masyarakat bisa memberikan masukan dan pendapat untuk menyempurnakan kurikulum yang bakal menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini.
Masyarakat yang ingin memberian pendapat
bisa mengakses situs http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id. Dari situs
ini pula mereka bisa memperoleh draf kurikulum baru dan alternatif yang
ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait teknis
pelaksanaannya.
“Bagi yang tidak setuju bisa
menyampaikannya di situ, tetapi harus juga mencantumkan alasan kenapa
tidak setuju dan sebaiknya bagaimana. Jangan dibatalkan,” kata Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh belum lama ini. “Silakan
berpendapat. Kami terima masukannya. Mana yang harus diperbaiki, mana
yang kurang.”
Uji publik juga akan dilakukan lewat
kunjungan atau roadshow ke lima kota besar dan 33 kabupaten/kota di
Indonesia. Berbagai fase harus dilewati oleh kurikulum baru ini untuk
memperoleh kesempurnaan saat diterapkan pada Juni 2013 nanti. Saat ini,
kurikulum 2013 tengah memasuki fase uji publik selama tiga minggu di
lima kota besar dan 33 kabupaten/kota di Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian
Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, menyebutkan, uji publik ini
menggunakan beberapa pendekatan, yaitu secara langsung dan secara online
yang dapat diakses oleh semua masyarakat.
Dalam pendekatan secara langsung, pihak
yang dilibatkan adalah guru, praktisi pendidikan, pengamat pendidikan,
ahli pendidikan, anggota DPR, anggota DPRD, kepala dinas pendidikan, tim
narasumber wapres, tim inti, serta unsur Kemendikbud unsur Kemenag.
“Semuanya diajak di sini untuk memberi
masukan. Ada sekitar 383 orang yang akan ikut uji publik di Jakarta yang
berlangsung tiga hari sejak 29 November 2012,” katanya.
Pada uji publik langsung, sebelum
memberi masukan, para peserta uji publik yang terdiri atas banyak pihak
ini mendengarkan paparan dan penjelasan terkait draf kurikulum baru
tersebut. Selanjutnya, para peserta akan dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk melakukan diskusi terkait paparan tersebut.
“Fokus diskusinya seputar paparan
tersebut, tapi instrumennya terkait Standar Kompetensi Lulusan, struktur
kurikulum, standar proses, dan penilaian,” ujar Khairil.
Setelah diberi waktu lebih dari 120
menit untuk berdiskusi, masing-masing kelompok diberi waktu untuk
melaporkan hasil kerjanya dan rumusan hasil rekomendasi untuk kurikulum
2013. Hasil rekomendasi tersebut disusun dan ditelaah untuk kemudian
dikombinasikan menjadi rumusan hasil uji publik yang nantinya dijadikan
penyempurnaan kurikulum 2013.
“Jadi, dokumen kurikulum 2013 yang disempurnakan nantinya berdasarkan dari uji publik yang dilakukan saat ini,” ujarnya.
Khairil menyebutkan, konsep pengembangan
kurikulum pada tingkat nasional dilakukan dengan menyusun kurikulum,
panduan pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran, serta model teks buku
pelajaran.
Menurut dia, kurikulum tahun depan akan
mengarahkan para siswa pada observasi dan pembuatan laporan dalam setiap
mata pelajaran. Dalam buku akan diberikan tuntunan untuk proses
pembelajaran seperti itu.
Juga pola pengadaan buku pelajaran untuk
siswa, katanya, berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Kali ini
pemerintah menyiapkan buku teks pelajaran untuk siswa dan buku pegangan
guru untuk setiap mata pelajaran yang didistribusikan ke
sekolah-sekolah. Buku-buku pelajaran akan diberikan secara gratis kepada
guru dan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar